Breaking News
recent

PROFIL SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG




November 17
Kehadiran Bhikkhu Narada Maha Thera dari Sri Lanka pada tahun 1934 mengawali bangunnya umat Buddha untuk meneruskan nilai-nilai luhur Dharma. Kondisi pelayanan intern umat Buddha yang saat itu masih memprihatinkan, yaitu kurangnya guru-guru agama Buddha pada semua jenjang pendidikan, kurangnya tenaga pelayanan keagamaan Buddha, dan kurang pedulinya tokoh-tokoh umat Buddha pada pendidikan agama Buddha, telah menggerakkan niat para pendiri Yayasan Sriwijaya untuk berpartisipasi membangkitkan kembali agama Buddha di Indonesia, dengan mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya.
Sementara Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) swasta yang telah ada dalam menciptakan tenaga-tenaga pendidik maupun tenaga pelayan keagamaan Buddha dirasa belum dapat memenuhi segala kebutuhan umat Buddha, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena itu, timbul inisiatif untuk mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya yang sengaja dipersiapkan untuk di-negeri-kan.
Atas imbauan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha, Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si., maka pada tanggal 5 September 2001, Drs. Joko Wuryanto, S.Sos.  dan Sapardi, S.Ag. bersama para tokoh lainnya, Cornelis Wowor, M.A. (Direktur Urusan Agama Buddha), Drs. Budi Setiawan, M.Sc., dan Pdt. T. Harmanto, mendirikan Yayasan Sriwijaya yang dibantu oleh Notaris Wasito Sudisman, S.H. sebagai cikal bakat untuk mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya. Pada tanggal 5 Mei 2002, Yayasan Sriwijaya mendirikan Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya Tangerang Banten dengan menerbitkan SK Nomor: 13/YYS-SWJ/V/2002 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya Tangerang Banten, dengan kepengurusan sebagai berikut:
Pelindung: 
Dirjen Bimas Hindu dan Buddha (Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si.)
Penasihat:
1. Brigjen (Pol.) Drs. Budi Setiawan, M.Sc.
2. Cornelis Wowor, M.A.
Ketua
Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos.
Puket I
Sapardi, S.Ag.
Puket II
Jonnyadi Teguh Mulyana
Puket III 
Ir. Suhartoyo Pusaka Jati
Kajur Dharmachariya: Paniran, S. Ag.
Kajur Dharma Duta: Parwadi, S. Ag.
Kajur Buddhologi: Gimin Edi Susanto, B.A.
Kajur Kepanditaan: Surwandi, S.Ag.
Selanjutnya Yayasan Sriwijaya mengajukan izin operasional Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya Tangerang Banten kepada Dirjen Bimas Hindu dan Buddha. Pada Tanggal 20 Mei 2002 Dirjen Bimas Hindu dan Buddha, Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si. menerbitkan Surat Ijin Operasional untuk STAB Sriwijaya dengan Nomor: Dj.V/35/SK/2002. Peresmian dan kuliah perdana STAB Sriwijaya dilaksanakan pada tanggal 3 September 2002. Proses perkuliahan didukung oleh para dosen relawan (yang tidak disebutkan satu persatu).
Selanjutnya untuk mengembangkan STAB Sriwijaya, Bapak Jonyadi Teguh Mulyana dan Bapak Jap Sjun Hin menghibahkan tanah seluas 2.000 m�, dan Bhikkhu Vijito menghibahkan 50 kursi kuliah. Bapak Anwar Husein (sekarang sudah wafat) menghibahkan tanah seluas 5.000 m� kepada Bhikkhu Vijito yang kemudian diserahkan kepada Yayasan Sriwijaya untuk pengembangan pendidikan, dan akhirnya menjadi kampus STABN Sriwijaya sampai sekarang.
Para pengurus STAB Sriwijaya dan para dosen yang mengampu mata kuliah, selama kurang lebih empat (4) tahun dengan semangat yang kuat dan bergotong-royong rela berkorban tanpa diberikan imbalan honorarium. Ini adalah wujud dharmabhakti tulus yang diberikan untuk menyiapkan dan mewujudkan adanya STAB yang dinegerikan.
Yayasan Sriwijaya kemudian menyerahkan STAB Sriwijaya Tangerang Banten beserta semua asetnya kepada Pemerintah, C.Q. Ditjen Bimas Hindu dan Buddha. Atas ketulusan dan usaha keras  Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Bapak Drs. I Wayan Suarjaya, M.Si. mengusulkan kepada Menteri Agama RI, Bapak Muhammad M. Basyuni, yang kemudian Beliau menindaklanjuti dengan mengusulkannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berhasil memasukkan dalam Program 100 Hari Presiden SBY.
Dalam penantian yang sangat panjang, akhirnya menjelang akhir tahun 2005 diterbitkanlah Peraturan Presiden Nomor 76 tanggal 29 Desember 2005 Tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang, Banten. Dengan terbitnya Perpres No. 76 tersebut, maka resmilah status Sekolah Tinggi Agama Buddha Sriwijaya berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten.
Periode pertama tahun 2006 s.d. 2010 STABN Sriwijaya dipimpin oleh Bapak Setia Darma, S.H.,M.M. Periode kedua tahun 2011 s.d. 2015 melalui pemilihan Senat, STABN Sriwijaya dipimpin oleh Bapak Sapardi, S.Ag.,M.Hum. Periode ketiga tahun 2015 s.d. 2019 (saat sekarang) STABN Sriwijaya dipimpin oleh Bapak Dr. Dr. Ir. J. Effendie Tanumihardja, S.U.,M.M.
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang ditetapakan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 76 Tahun 2005 tanggal 29 Desember 2005.
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya berupaya menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagaimana tujuan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Dalam kurun waktu perjalanan yang masih sangat muda, Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten mempersiapkan peserta didik (mahasiswa) menjadi bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan professional serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam pembelajaran.

Sistem penyelenggaraan pendidikan pada Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten, dibangun, dikembangkan dan berwawasan ke-indonesia-an, keilmuan yang berlandaskan Buddha Dharma. Azas-azas tersebut ditransformasikan pada seluruh unit kelembagaan, administrasi, proses manajemen, proses pembelajaran, perpustakaan, kurikulum, ketenagaan, kemahasiswaan serta proses-proses lainnya.

Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri berlokasi di Edu Town BSD City Serpong Tangerang, merupakan kawasan pendidikan modern yang sangat mendukung terhadap kegiatan pendidikan guna menghasilkan Sumber Daya Manusia yang selaras dengan perkembangan dan kemajuan jaman.


Wbesite Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya : stabn-sriwijaya.ac.id

No comments:

By. Kang Ridho. Powered by Blogger.